Foto/dok. Kominfo    

nusakini.com - Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara melakukan pertemuan bilateral dengan Deputy of Minister Telecom and Mass Communications Rusia, Rashid Ismailov. Dalam pertemuan itu, kedua pejabat membahas proposal inisiatif kerjasama yang sudah pernah diajukan Rusia serta melakuan koordinasi untuk menggalang dukungan dalam penyusunan G20-Digital Ministerial Declaration di Dusseldorf, Jerman, Kamis (06/04/2017).

Dalam pertemuan bilateral tersebut Rashid Ismailov menanyakan program–program yang dimiliki Pemerintah Indonesia untuk memasuki era ekonomi digital. Menganggapi hal itu, Menteri Kominfo Rudiantara menyampaikan Pemerintah Indonesia sudah menyusun berbagai inisiatif program kebijakan yang tersusun dalam Roadmap e-Commerce. Mulai dari Efisiensi Industri Logistik, Kebijakan Perpajakan, Perlindungan Konsumen, Keamanan Informasi, Pendanaan, Edukasi dan Pengembangan SDM, dan Infrastruktur Komunikasi.

Menanggapi paparan Menteri Rudiantara, Deputy of Minister Rashid menjanjikan akan membuat agenda kunjungan ke Indonesia. “Melihat perkembangan pertumbuhan digital industry di Indonesia dan Rusia yang juga memiliki kekuatan dalam software development, Minister of Telecom and Mass Communications Rusia berencana untuk datang ke Indonesia untuk membahas agenda formal dengan membawa pelaku bisnis dari Rusia,” kata Rashid.

Menteri Kominfo menyambut baik rencana kunjungan itu sekaligus membeberkan peluang investasi di Indonesia. “Indonesia akan melakukan tender atas penyediaan satelit. Hal ini menjadi sebuah opportunity terhadap Rusia jika tertarik untuk ikut dalam proses tersebut melihat pengalaman Rusia dengan kapasitas penyediaan launcher satelit,” tambah Rudiantara seraya menyampaikan terimakasih atas dukungan Rusia selama pertemuan G20 Taskforce on Digital Economy.

Pada pertemuan G20 Digital Ministers Meetings ini, Indonesia akan berupaya memasukkan kearifan pola digitalisasi di Indonesia dalam tiga bidang utama, yaitu ekonomi berbagi (sharing economy), digitalisasi angkatan kerja (workforce digitalisation), dan keuangan inklusif (financial inclusion) dengan tujuan untuk mampu memberikan ekosistem yang sesuai (common ecosystem) dalam proses digitalisasi. (p/mk)